Jumat, 05 April 2019

Penyebab Oli Mesin Boros

Penyebab Oli Mesin BorosOli mesin merupakan darah kehidupan bagi mesin. Jika mesin bekerja tanpa oli, walau hanya dalam beberapa detik dapat menyebabkan mesin akan rusak atau macet. 

Jika interval penggantian oli diperpanjang dari seharusnya maka ada resiko jumlah oli mesin akan berkurang secara signifikan, dan jika kita tidak memeriksa volume oli maka dikhawatirkan timbul masalah kerusakan yang besar pada mesin.

Banyak kerusakan mesin yang berat diakibatkan kekurangan oli mesin yang sampai mengharuskan penggantian komponen dalam mesin, padahal sebenarnya kerusakan ini dapat dicegah jika secara rutin melakukan pemeriksaan jumlah dan kwalitas oli.

Oli mesin wajar akan berkurang sedikit setelah mobil menempuh beberapa ribu kilo meter. Pada beberapa mobil, penyusutan oli mesin sekitar 1 liter setelah mobil menempuh jarak 5000 km dianggap masih wajar.


Jika interval penggantian oli dilakukan setiap 10.000 Km, maka penyusutan oli tersebut tidak akan menimbulkan masalah, namun jika interval penggantian olinya diperpanjang, hal ini bisa menimbulkan masalah. Mesin bisa kekurangan oli jika jumlah oli tidak diperiksa dan ditambaha pada Km 15.000.

2. Sebab utama yang menyebakan oli mesin berkurang


1. Kebocoran Oli Mesin

Seal atau gasket yang biasanya mudah bocor antara lain valve cover gasket, Timing cover, drain plug dan seal. Kebocoran oli seperti ini akan menimbulkan bau terbakar dan ruang mesin menjadi sangat kotor karena oli bertebaran.


Jika oli sudah lama dipakai, zat additive pada oli yang berfungsi untuk menjaga kelenturan seal dan gasket akan hilang, akibatnya seal atau gasket akan mulai menyusut, dan berubah menjadi keras dan akhirnya bocor.

Kebocoran oli yang kecil saja dapat menimbulkan masalah.

Kebocoran oli yang besar biasanya berasal dari daerah mesin yang bertekanan sepeti oil pressure switch, oil filter yang kendur, rear main seal dan gasket head.

Oli mesin yang bocor tersebut akan ditiup oleh aliran udara pada bagian bawah mobil, sehingga letak kebocoran sulit untuk dipastikan.



Sistem PCV berfungsi untuk menjaga tekanan negatif pada mesin, jika sistem ini rusak, tekanan dapat mendorong seal dan gasket keluar.  Endapan lumpur yang terbentuk karena interval penggantian oli yang tidak teratur dapat menyumbat sistem PCV.


Pada saat yang sama seal tidak akan terlindungi sehingga dapat mengakibatkan kebocoran oli yang besar. Penggantian oli secara berkala merupakan tindakan pencegahan yang terbaik untuk mencegah timbulnya kerusakan tersebut.


2.Konsumsi Oli Mesin

Kekurangan oli yang bukan disebabkan adanya kebocoran, bisa disebabkan oli mesin masuk keruang bakar dan ikut terbakar.

Pada kendaraan model yang tua jika oli mesin ikut terbakar diruang bakar maka akan menimbulkan keluarnya asap putih dari knalpot. 

Namun pada mesin – mesin modern yang sudah menggunakan catalytic converter, asap putih tersebut tidak ada, karena catalytic dapat menghilangkan munculnya asap putih dengan cara menguapkan asap putih tersebut. 

Sayangnya hal ini dapat menaikkan temperatur catalytic secara drastis dan akan membuat catalytic rusak.

Penyebab Oli Mesin Boros


Piston dipasang kedalam silinder dilengkapi dengan ring piston. Ring piston ini berada diatas lapisan tipis oil film, untuk mencegah keausan silinder mesin. Tanpa adanya lapisan oil film ini maka mesin akan cepat sekali aus dan tenaga mesin akan berkurang karena besarnya gesekan.


Oli mesin yang kotor tidak dapat melindungi mesin seperti yang dilakukan oleh oli baru. seiring perjalanan waktu, panas dan tekanan yang diterima oleh oli akan merusak kekentalan dan kwalitas oli mesin, sebelum hal ini terjadi maka oli mesin harus diganti.





Penyebab Oli Mesin Boros



Ring piston dibuat dalam desain yang berbeda –beda tergantung pada aplikasinya. Pada umumnya mesin menggunakan 3 buah ring piston, walaupun ada yang menggunakan lebih dari 3 buah.



Ring piston yang paling bawah merupakan ring oli. Ring oli terdiri dari beberapa bagian yang terpisah dan dirancang agar mampu mengikis lapisan oli dari dinding silinder mesin. Oli yang dikikis tersebut akan melewati lubang pada ring oli dan piston kemudian kembali ke crankcase.



Ring piston bagian atas berfungsi mencegah kebocoran kompresi dari ruang bakar dan juga untuk mengontrol oli. Ring oli yang bagian tengah mempunyai pengikis dan hampir tidak menyisakan oli dibelakangnya. Oli mesin yang tersisa, berada diantara ring piston bagian atas dan berfungsi sebagai pelumasan.



Dengan waktu penggantian oli yang lebih panjang, maka kekentalan oli akan berubah dan ring piston dapat macet pada alur piston, ketika hal ini terjadi maka oli mesin dapat melewati ring piston dan masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar.



Jika tekanan kompresi rendah, masukkan sedikit oli mesin melalui lubang busi, dan ulangi prosedur pengukuran. Oli mesin yang dimasukkan tadi akan menutup celah antara ring piston dan silinder, jika hasil pengukuran menunjukan angkanya naik lebih dari 15 PSI itu menandakan bahwa ring piston sudah aus.




Oli dalam jumlah yang sangat kecil dibiarkan tetap didinding silinder untuk melumasi ring piston bagian atas.


Piston bergerak naik dan turun di dalam silinder sebanyak 2000 samapai 4000 kali per menit, sehingga akan menyebabkan kehilangan oli dalam jumlah yang cukup besar.


Metode untuk memeriksa kondisi ring piston adalah dengan melakukan test kompresi, pasang pressure gauge pada lubang busi, kemudian putar mesin dengan cara distarter beberapa detik, dan baca hasil ukur yang tertera pada pressure gauge. Tekanan kompresi mesin bensin yang normal biasanya berada diantara 150 sampai 250 PSI.



Valve guide seals

Valve dipasang pada bagian atas kepala silinder untuk mencegah kebocoran ruang bakar. valve dapat bergerak naik dan turun didalam bushing valve, pada bagian atas bushing valve tempat dimana valve keluar dipasang sebuah seal untuk mencegah oli mesin masuk keruang bakar.


Penyebab Oli Mesin Boros




Pada saat langkah hisap, dibagian bawah valve intake akan tercipta kevakuman. Dibagian atas valve atau dibawah Cover valve terdapat oli mesin yang berfungsi untuk melumasi camshaft dan valve. 

Jika valve seal sudah aus atau mulai mengeras, maka oli mesin akan masuk melalui bushing valve menuju ruang mesin akibat hisapan piston pada langkah hisap. 


 Oli mesin ini akan masuk keruang bakar sama seperti oli yang masuk dari ring piston.


Endapan lumpur oli yang terdapat didalam mesin dapat menyumbat lubang pengembalian oli mesin ke bak oli yang terdapat pada kepala silinder sehingga akan  mengakibatkan banyak oli yang tertahan dibagian atas silinder tersebut dan akan membuat oli mesin yang masuk kedalam mesin semakin banyak.




Mencegah konsumsi oli yang berlebihan

Penggantian saringan udara yang tidak sesuai dan kwalitasnya lebih jelek dapat meyebabkan kotoran akan masuk kedalam mesin. Partikel debu tersebut dapat menyebabkan keausan dan merusak ring piston.


Saat konsumsi oli sangat boros maka satu-satunya solusi untuk memperbaiki masalah tersebut adalah dengan overhaul mesin, suatu pekerjaan mahal yang seharusnya bisa dihindari.


Masalah yang berhubungan dengan oli mesin dapat dicegah dengan menggunakan oli berkualitas sesuai dengan spesifikasi dan melakukan penggantian oli secara berkala. 


Penggantian oli yang terlalu lama juga dapat mengakibatkan pengerasan seal dan gasket, kekurangan oli mesin dapat merusak ring piston atau membuat ring piston macet di dalam piston. Ditambah jika didalam mesin terdapat endapan oli, hal ini akan memperparah kerusakan.


Berikut hal yang diperhatikan agar konsumsi oli tidak boros


  • Gunakan oli mesin yang berkwalitas dan ganti secara berkala 
  • Jangan mengganti / mencampur oli dengan merk yang berbeda-beda, karena additive  pada masing-masing oli mungkin mempunyai sifat yang saling bertentangan. 
  • Gunakan saringan oli, saringan udara dan fuel filter yang berkwalitas
  • Jangan menggunakan oli mesin yang lebih kental 
  • Penggantian oli yang lebih sering akan mengurangi resiko konsumsi oli  mesin yang tidak wajar 
  • Periksa ketinggian oli mesin secara teratur 

Keunggulan Oli Mesin Sintetis

Keunggulan Oli Mesin SintetisOli mesin sintetis menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan dengan oli mineral konvensional, diantaranya mempunyai daya tahan yang lebih baik  terhadap temperatur tinggi, daya pelumasannya dapat bertahan lebih lama dan tidak mudah rusak.

Harga oli mesin sintetis biasanya lebih mahal dua sampai tiga kali lipat dibandingkan  oli konvensional yang berbahan dasar minyak bumi. Harga yang lebih mahal tersebut dikarenakan oli sintetis memerlukan proses pemurnian yang lebih panjang hingga menjadi oli mesin yang berkwalitas tinggi.

Oli sintetis dibuat dari bahan-bahan kimia, bukan dari bahan hasil penyulingan minyak bumi seperti oli mineral atau konvensional. Hal inilah yang membuat oli sintetis mempunyai kemampuan yang lebih baik dibandingkan oli mineral.

Keuntungan Oli Mesin Sintetis

Oli sintetis mempunyai kemampuan terhadap panas yang sangat baik.

Oli sintetis dapat bertahan pada temperatur tinggi tanpa mengalami oksidasi (terbakar) dan tidak mengalami kerusakan. Jika oli konvensional hanya dapat bertahan pada suhu maksimum sekitar 120 sampai 148 derajat celcius, oli sistetis mampu bertahan sampai  suhu 230 derajat celcius lebih. Kemampuan ini membuat oli sintetis sangat cocok digunakan pada mesin yang dilengkapi dengan turbocharger dan  juga untuk mesin-mesin performa tinggi.

Oli sintetis juga mempunyai kemampuan yang baik pada suhu rendah.

Oli sintetis dapat mengalir dengan baik pada suhu yang sangat dingin -5 sampai -10 derajat celcius, dimana pada suhu yang sama oli konvensional akan mulai membeku.

Kemampuan oli untuk mengalir dengan baik pada suhu dingin membuat mesin mudah dihidupkan dan oli lebih cepat mencapai bagian atas mesin untuk melakukan pelumasan.


 Baca Juga : Antara Fakta dan Mitos Seputar Oli Mesin

Oli sintetis meningkatkan performa mesin

Oli sintetis cenderung lebih licin juka dibandingkan dengan oli konvensional, dimana hal ini akan membuat mesin bekerja lebih ringan karena gesekan yang terjadi lebih rendah sehingga konsumsi bahan bakar lebih irit dan mesin bekerja lebih dingin, walaupun perbedaannya tidak terlalu besar namun hal tersebut tetaplah suatu keuntungan.

Waktu penggantian oli sintetis lebih panjang

Karena oli sintetis mempunyai daya tahan yang baik terhadap oksidasi dan perubahan tingkat kekentalan yang lebih baik jika dibandingkan dengan oli konvensional, sehingga banyak yang merekomendasikan waktu penggantian oli tersebut 5000 - 10000 km lebih panjang dari oli konvensional.


 PERHATIAN :
Untuk mobil yang masih dalam masa warranty tidak disarankan untuk memperpanjang waktu penggantian oli mesin yang sudah ditetapkan oleh pabrikan, karena hal tersebut dapat menggugurkan warranty mobil.

Oli sintetis mempunyai standar tingkat kekentalan yang sama dengan oli mineral konvensional yaitu :


  •  0W-20
  • 0W-40
  • 5W-20
  • 5W-30
  • 5W-40 dan 
  • 10W-30

Oli sintetis juga tersedia dalam range yang lebih luas lagi yaitu : 15W-50 dan  5W-50.


Penggunaan oli sintesis


Mesin apakah yang cocok menggunakan oli sintesis..?

Oli sintetis sangat dianjurkan untuk digunakan pada mobil-mobil yang dilengkapi turbocharger atau supercharger, mobil yang sering digunakan untuk membawa atau menarik beban berat, khususnya pada iklim yang panas,


 Baca Juga : Ganti Oli Mesin

Oli Semi Sintetis

Jika oli Full sintetis dianggap terlalu mahal, konsumen diberikan pilihan lain yaitu oli semi sintetis. Oli semi sintetis merupakan campuran antara 25 % oli full sintetis dengan 75 % oli konvensional. Sekarang ini dipasaran banyak beredar oli semi sintetis multi grade oil seperti  SAE 0W-20, 0W-40, 5W-20 dan 5W-30.
Oli semi sintetis menawarkan beberapa manfaat seperti oli full sintetis dengan harga yang lebih terjangkau, namun tidak semua kelebihan oli full sintetis bisa didapatkan karena kandungan oli mineral yang terdapat pada oli semi sintetis tersebut.


Kita dapat membuat sendiri oli semi sintetis dengan mencampur oli konvensional dengan oli full sintetis .Oli full sintetis dapat dipertukarkan dengan oli konvensional biasa.


Beberapa catatan penting mengenai perkembangan teknologi oli mesin ful sintetis


Oktober 2007 :

Oli Full sintetis yang terbuat dari lemak binatang pertama kali diperkenalkan

Oli full sintetis ramah lingkungan yang dibuat dari lemak daging sapi mulai dipasarkan sebagai alternatif penggunaan oli dengan bahan dasar minyak bumi. Oli jenis baru ini 100 % diambil dari bahan yang dapat diperbaharui, tidak beracun, dan aman (Bahkan dapat diminum..!!). Tingkat kemampuannya sama dengan oli full sintetis namun harganya sedikit lebih murah. Oli jenis ini disebut G-OIL.


November 2010:

Pabrikan mobil General Motor memperkenalkan oli baru yang diberi nama Dexos

General Motor mengklaim bahwa oli terbaru mereka tersebut mempunyai spesifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan spesifikasi GF-5 yang terbaru. GM juga mengatakan Dexos merupakan standard yang digunakan untuk mesin 2011 keatas dan mesin-mesin GM yang terbaru, dan juga dapat digunakan pada mesin terdahulu yang menggunakan oli spesifikasi SM.


Ada dua versi oli dexos yaitu Dexos 1 untuk mesin bensin dan Dexos 2 untuk mesin diesel.

Spesifikasi oli ini mensyaratkan penggunaan oli berbahan dasar sintetis dengan kwalitas tinggi dengan bahan aditif yang membuat oli tahan temperatur tinggi, daya pelumas yang baik untuk mengurangi gesekan komponen, aditif untuk mengurangi pembentukan deposit pada ring piston, dan aditif yang memperpanjang usia pakai oli ( hal ini sangat penting untuk digunakan pada mesin-mesin GM yang sudah menggunakan Oli Life Reminder System).

April 2011:

Royal Purple memperkenalkan Oli sintetis dengan Anti-Wear Additives untuk mesin-mesin performa tinggi. 

Royal Purple memperkenalkan oli sintetis khusus dengan aditif yang mampu memberikan perlindungan ekstra terhadap keausan (ZDDP). Oli ini dikhusukan untuk mesin-mesin performa tinggi yang sudah diluar masa warranty.
Oli mesin HPS didesain untuk mesin high lift cam dan flat tappet cam yang mempunyai tekanan yang lebih besar pada cam lobe.
Hasil pengujian menunjukkan lapisan oil film dengan kekuatan ekstra dan zat aditif anti keausan yang terdapat pada oli mesin HPS meningkatkan ketahanan terhadap keausan dibandingkan oli mesin sistetis dan oli konvesional yang lain.

Oli ini tersedia pada beberapa tingkat viskositas, yaitu : 5W-20, 5W-30, 10W-30, 10W-40 and 20W-50.

 Baca juga : Penyebab Oli Mesin Boros

Sejarah April 2014 Pertama kalinya oli mesin sintetis dibuat dari bahan gas alam.

Penzzoil mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan proses pembuatan oli mesin sintetis yang berbahan dasar gas alam dan diklaim mempunyai kwalitas yang sangat baik. Oli jenis baru ini digunakan pada Pennzoil Platinum dan  Pennzoil Ultra Platinum dengan  PurePlus Technology.
PurePlus Technology yang telah dipatenkan tersebut, merupakan proses revolusioner yang merubah gas alam murni menjadi oli mesin full sintetis kwalitas tinggi.

Penzzoil mengklaim bahwa teknologi ini merupakan perubahan besar dalam industri oli mesin dalam 40 tahun ini. Oli ini memiliki kandungan kotoran yang jauh lebih sedikit dibandingkan oli yang terbuat dari minyak bumi.

Oli mesin Pennzoil Platinum full synthetic  dengan  PurePlus Technology didesain untuk memberikan perlindungan yang menyeluruh pada mesin.

Lima hal yang sangat menjadi perhatian dan tuntutan konsumen menyangkut oli mesin adalah : 

1. Mampu membuat mesin lebih bersih.
2. Membuat mesin lebih irit.
3. Membuat mesin lebih bertenaga.
4. Dapat mencegah terjadinya keausan.
5. Mampu bertahan pada temperatur tinggi.


Oli mesin Pennzoil Platinum premium mampu menjaga piston lebih bersih dibandingkan oli sintetis lainnya, membuat mesin lebih ringan sehingga lebih hemat bahan bakar dan lebih bertenaga, memberikan perlindungan ekstra pada permukaan logam sehingga mengurangi keausan dan mempunyai kemampuan yang sangat bagus terhadap temperatur tinggi.

Antara Fakta dan Mitos seputar Oli Mesin

Antara Fakta dan Mitos seputar Oli MesinHal yang harus diketahui tentang oli mesin. Banyak mitos tentang  oli mesin yang salah yang sudah terlanjur dipercaya banyak kalangan sebagai fakta, hal ini disebabkan oleh pemahaman yang salah terhadap informasi produk tentang oli mesin. 

Perkembangan teknologi mesin sudah sangat berkembang pesat apayang dahulu cocok  diterapkan  pada mesin-mesin jaman dahulu belum tentu dapat diterapkan pada  mesin-mesin modern.


Berikut beberapa fakta dan mitos tentang oli mesin

Mitos 1

Tidak diperkenankan menggunakan Oli mineral yang mempunyai kandungan Parafin. Parafin sama dengan lilin.

Banyak orang menganggap parafin atau lilin yang terkandung di dalam oli akan akan membentuk lapisan pada komponen-komponen mesin dan menciptakan lumpur.



Fakta

Parafin merupakan salah satu kandungan pada minyak mentah yang digunakan sebagai bahan  membuat oli mesin. 


Banyak oli mesin kualitas tinggi menggunakan bahan ini sebagai bahan dasarnya. 



Parafin atau lilin di dalam minyak mentah dipisahkan selama proses penyulingan minyak mentah dan merupakan salah satu produk premium yang dijual oleh perusahaan minyak.  


Oli mesin yang mengental menjadi seperti lumpur di dalam mesin bukan disebabkan oleh adanya kandungan lilin di dalam oli mesin.


Faktor utama penyebab pengentalan oli adalah karena oli mesin terkontaminasi oleh carbon akibat proses pembakaran di dalam mesin.



Sifat dasar oli mengandung deterjen yang akan menyerap kotoran dari ruang mesin dan apabila oli mesin dipakai dalam waktu yang terlalu lama maka oli mesin menjadi jenuh dan akan mengental seperti lumpur.



Mitos No 2

Memasukkan oli ATF kedalam mesin beberapa saat sebelum mengganti oli mesin akan membersihkan mesin, alasannya adalah kandungan deterjen di dalam ATF akan membersihkan endapan lumpur di dalam mesin.


Fakta

Oli ATF tidak mengandung bahan kimia deterjen seperti halnya yang terdapat pada oli mesin yang memang dirancang dapat bertahan pada kondisi ruang bakar yang kotor. 

Oli  ATF tidak akan mampu merontokkan endapan lumpur yang menempel di dalam mesin, justru ditakutkan jika endapan lumpur terlepas dapat menyumbat saluran-saluran oli yang terdapat di filter oli dan pompa oli yang akan mengakibatkan kerusakan parah pada mesin.



Mitos No 3

Penggunaan oli sintetis meyebabkan oli mudah mengental dan menjadi endapan lumpur.


Fakta

Endapan lumpur tidak disebabkan oleh penggunaan oli sintetis, namun lebih pada oli yang sudah terlalu jenuh akibat pemakain yang terlalu lama. 

Timbulnya endapan lumpur dapat dicegah dengan menggunakan oli mesin yang sesuai dengan anjuran dari  pabrikan dan penggantian oli pada waktu yang telah ditentukan serta memastikan  saluran  ventilasi crankcase (PCV) berfungsi dengan baik.



Mitos No 4

Sistem pelumasan mobil harus dikuras jika mengganti oli mineral ke oli sintetis atau sebaliknya.


Fakta

Oli mineral dan oli sintetis dapat ditukarkan.  
Bahkan ada beberapa oli yang menggunakan campuran oli mineral dan oli sintetis. 

Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk menguras seluruh sistem pelumasan saat berganti jenis oli.



Mitos No 5

Oli sintetis akan mengakibatkan kebocoran jika digunakan pada mesin-mesin tua.

OLI SINTETIS TERLALU ENCER  dan mempunyai molekul lebih kecil dibandingkan oli mineral sehingga dapat melewati celah-celah seal.


Fakta

Penyebab kebocoran oli pada mesin-mesin tua adalah karena seal yang sudah mengeras. 

Memang kebocoran sering terlihat saat melakukan penggantian oli, namun sebenarnya kebocoran tersebut diakibatkan oleh kandungan deterjen yang terdapat pada oli yang baru  ( baik oli mineral ataupun oli sintetis) melarutkan kerak -kerak karbon yang menutupi celah seal dan mencegah kebocoran. 





 Oli mineral SAE 5w-30 mempunyai karakteristik mengalir sama dengan oli sintetis SAE 5w-30.

Viskositas oli adalah tingkat kekentalan oli yang menentukan  kemampuan mengalir oli.